Minggu, 25 Desember 2011

PERJUANGAN

arti dari sebuah perjuangan
semuanya butuh pengorbanan
tag ada yg bsa didapatkan
dengan segala kemudahan
semua membutuhkan proses
ada yg berat
ada yg mudah sekali utk mendapatkannya

kita ibarat berjalan disebuah jalan
apakah jalan itu mulus,,bergelombang,,atau makin banyak liku liku
semuanya butuh tenaga yg banyak
syarat akan kesabaran dan kestabilan emosi
tapi
jika semuanya terlaksana dg sabar
cita cita dan perjuangan itu
pasti akan didapat dengan cucuran keringat yg luar biasa indahnya.....

Rabu, 21 Desember 2011

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
"KONTRIBUSI ISBD DALAM MEMECAHKAN PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA"



DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD AL-MUTTAQII
DOSEN PENGAMPU
DRS. BUDIHARJO, M. Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2010/2011

   
KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-NYA, shalawat dan salam kepaada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kegelapan, kebodohan, kepada alam kemuliaan dan alam teknologi yang penuh hikmah dan ilmu pengetahuan.
    Selanjutnya, penulis menyampaikan ucapan terima kasih khusus kepada dosen pengampu yakni Bapak Drs. Budiharjo, M. Hum yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mempresentasikan makalah berjudul "KONTRIBUSI ISBD DALAM MEMECAHKAN PERMASALAHAN SOSIAL BUDAYA". Semoga Allah SWT memberikan pahala kepadanya yang berlipat ganda, amiin.
    Akhirnya penulis menyadari sebagai manusia biasa bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kepada seluruh rekan-rekan mahasiswa mohon koreksi dan kontribusi untuk kesempurnaan makalah ini dan penulis mengucapkan terima kasih.

                            Jambi, 10 November 2010 

   
BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang

    System pendidikan modern cenderung mengarah pada suatu proses dehumanisasi. Ditandai oleh penajaman kajian keilmuan atau spesialisasi berlebihan dalam bidang-bidang tertentu. Maka system pendidikannya cenderung hanya memahami manusia pada satu aspek tertentu saja, sedangkan aspek-aspek lainnya diabaikan.

    Pendidikan seperti ini menghasilkan para lulusan yang pola piker, pola hidup bersifat materialistis dan perilaku mekanistik. Mereka menjadi suatu generasi yang miskin akan nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki. Sangat menghawatirkan generasi depan. Mereka masuk ke dalam persaingan global dengan menghalalkan segala cara demi mencapai kesuksesan material semata.

    Gambaran kecenderungan dunia pendidikan tinggi dewasa ini sangat mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan. Maka anak didik perlu dibekali suatu kemampuan untuk memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai universal.

    Konsep pendidikan umum di Indonesia berangkat dari UU no 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Berdasarkan dari tujuan pendidikan nasional, kurikulum pendidikan nasional Indonesia selalu memuat nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan secara terintegrasi. Untuk ditingkat perguruan tinggi di sebut mata kuliah dasar umum (MKDU) yaitu sekelompok mata kuliah yang memberikan landasan dalam pengembangan dunia spesialisnya masing-masing.

    MKDU dirubah menjadi MPK dan MBB. Kedua kelompok bidang studi ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran mahasiswa perguruan tinggi Indonesia dalam pencapaian tujuan utama pendidikan nasional, yaitu membentuk kepribadian utuh melalui proses pembelajaran secara terintegrasi dengan menggunakan pendekatan multi atau interdisipliner. Dalam konsep di Amerika disebut General Education.

    1.2 Rumusan Masalah

    Dari uraian latar belakang tersebut diatas, maka dapat diangkat beberapa masalah yang akan dijadikan pokok pembahasan yaitu :

    A. Apa pengertian dari ISBD?
    B. Apa sajakah Hakikat dan ruang lingkup ISBD ?
    C. Mengapa ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum
    D. Mengapa ISBD sebagai alternatif pemecahan masalah

    1.3 Tujuan Penulisan

    Berdasarkan analisis rumusan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
    A. Mengetahui Pengertian ISBD.
    B. Mengetahui Hakikat dan ruang lingkup ISBD.
    C. ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum.
    D. Mengetahui alasan ISBD dijadikan alternatif pemecahan masalah.


    BAB II
    PEMBAHASAN

    Pendidikan tinggi sebagai kelanjutan dari pendidikan menengah diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Pendidikan tinggi dilaksanakan di perguruan tinggi dan oleh perguruan tinggi yang terdiri atas pendidikan akademik dan profesional.
        Lulusan perguruan tinggi baik ilmuwan/akademisi dan profesional diharaapkan memiliki jenis kemampuan yang meliputi kemampuan personal, kemampuan akademik, dan kemampuan profesional.
        Kemampuan personal adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenagaa ahli diharapkan memliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia; memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan,, dan kenegaraan (Pancasila); memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap masalahg yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
        Kemampuan akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik mlisan maupun tulisan; menguasai peralatan analisis, berfikir logis, kritis, sistematik, dan analitik; memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif pemecahan.
        Kemampuan profesional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
        Kemampuan personal ditanamkan kepada para mahasiswa sebagai calon tenaga ahli melalui program pendiikan umum (general education). Pendidikan umum merupakan study (bidang kajian) yang membekali peserta didik berupa kemampuan dasar tentang pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai dasar kemanusiaan, sebagai makhluk Tuhan, sebagai pribadi, anggota keluarga, masyarakat, warga negara dan sebagai bagian dari alam.
        ISBD mengambil peran sebagai program pendidikan umum yang bersifat mengantarkan mahasiswa memilki kemampuan personal. Kemampuan personal berkaitan dengan kemampuan individu untuk menempatkan diri sebagai anggota masyarakat yang tidak terpisahkan dari masayarakat serta kemampuan untuk memiliki tanggung jawab sosial kemasayarakatan. Tanggung jawab itu diwujudkan dengan keikutsertaan dalam memecahkan masalah sosial budaya di masayarakatnya sesuai dengan ilmu yang dimiliki.
        Program pendidikan umum berusaha untuk memperluas cakrawala perhatian dan pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas pada bidang pengetahuan keahlian serta golongan asal masing-masing; membantu mahasiswa menemukan diri sendiri dan menempatkan diri dalam perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang sedang berlangsung; menghadapkannya dengan masalah-masalah susila serta masalah yang diwujudkan oleh kenyataan-kenyataan kehidupan sosial, ekonomi, dan politik yang secara sadar ataupun tidak sadar senantiasa dihadapinya; memberikan pengertian pada mereka mengenai hubungan dan keterkaitan dari ilmu pengetahuan. Singkatnya, pprogram pendidikan umum diharapkan dapat menjadikan mahasiswa lebih peka dan lebih terbuka, disertai rasa tanggung jawab yang lebih kuat.
     
    ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya
    ISBD sebagai integerasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
        Seperangkat konsep dasar ilmu sosial dan budaya tersebut secara interdisiplin digunakan sebagai alat bagi pendekatan dan pemecahan masalah yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. Dengan demikian, ISBD memberikan alternatif sudut pandang atas pemecahan masalah sosial budaya di masyarakat. Berdasarkan pemahaman yang diperoleh dari kajian ISBD, mahasiswa dapat mengorientasikan diri untuk selanjutnya mampu mengetahui ke arah mana pemecahan masalah harus dilakukan.
        Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial. Pendekatan dalam ISBD bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial dan budaya yang bersifat terintegrasi. ISBD digunakan untuk mencari pemecahan masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner ilmu-ilmu sosial dan budaya. Sedangkan pendekatan dalam ilmu sosial lebih bersifat subject oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu sosial tersebut. Misalnya, ilmu ekonomi melihat suatu masalah melalui perspektif ekonomi serta pemecahan masalah pun dari sudut pandang ekonomi pula.
        Pendekatan dalam ISBD akan memperluas pandangan bahwa masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut pandang. Dengan wawasan ini pula maka mahasiswa tidak jatuh dalam sifat pengotakan ilmu secara ketat. Sebuah ilmu secara mandiri tidak cukup mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakatan. Dewasa ini, sebuah masalah berkembang semakin kompleks. Kajian atas suatu masalah membutuhkan berbagai sudut pandang keilmuan, demikian pula dengan solusi pemecahannya.
        ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sekaligus pula memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintegrasi. Pendekatan yang mendalam dan bersifat subject oriented dibebankan pada ilmu sosial dan budaya yang lebih bersifat teoritis, baik menyangkut ruang lingkup, metode, dan sistematikanya.
        Demikian pula halnya dengan pendekatan dalam ilmu-ilmu alam atau yang bersifat eksakta. Pendekatan dalam ilmu alam-alam dalam mengkaji gejala ilmiah juga bersifat subject oriented. Mahasiswa yang menekuni ilmu-ilmu eksakta akan mengkaji gejala alam melalui sudut pandang ilmu mereka. Dengan diberikan kajian ISBD diharapkan dapat memberi wawasan akan pentingnya pendekatan sosial dan budaya dalam menangani masalah alam. Misalnya, seorang sarjana teknik sipil dalam upayanya membuat jembatan harus mempertimbangkan aspek sosial dan budaya masyarakat disekitarnya. Ia semata-mata tidak boleh hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis. Harus dipahami bahwa manusia tidak lepas dari gejala alam dan kehidupan lingkungan. Alam dan manusia akan saling mempengaruhi. Namun, sebagai subjek kehidupan manusia perlu memperlakukan alam scara baik sehingga akan memberikan manfaat bagi kesejahteraan hidupnya.
        Berdasarkan hal tersebut, beberapa perguruan tinggi memberlakukan ISBD sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa dari program ilmu alam atau eksakta. Hal ini dimaksudkan agar pendekatan sosial dan budaya senantiasa dipertimbangkan dan melandasi setiap upaya mencari solusi atas pemecahan dari masalah alam yang mereka hadapi. Dengan demikian, mahasiswa sebagai calon ilmuwan dan profesional harapan bangsa mampu bertindak secara arif dan bijaksana.

    II. 1 PENGERTIAN ISBD

    Pengertian Ilmu Budaya Dasar
    IBD adalah Ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.
    Tujuan IBD :
    Mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikitan dan kemampuan kritikal terhadap masalah budaya.

    Suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai mahluk berbudaya (homohumanus) dan masalah-masalah yang menyertainya, sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

    Materi ilmu budaya dari bahan pengetahuan humanniora seperti filsafat, teleologia, ilmu hukum, sejarah, bahasa, kesusastraan dan seni. Humaniora mengajarkan bahan ajaran yang mencerminkan keutuhan manusia dan membantu agar manusia lebih manusiawi.

    Humaniora adalah seperangkat sikap, perilaku, moral manusia terhadap sesamanya.
    Humanities adalah pengetahuan kebudayaan



    Pengertian Ilmu Sosial Dasar
    ISD adalah Ilmu sosial yang menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menaggapi masalah-masalah sosial.
    Sasaran/Objek kajian ISD :
    1. Realita masalah bersama yang merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi melelui pendekatan suatu disiplin ilmu atau pendekatan interdisiplin.
    2. Keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat,yg mengakibatkan kerjasama atau pertentangan.

    Tujuan ISD :
    Memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial untukmenumbuhkan kepekaan sosial.

    Dalam dunia pengajaran, ilmu-ilmu social mengalami perkembangan sehingga timbul faham STUDI SOSIAL (social studies. Kalau di Indonesia (IPS). Paham studi social dipergunakan bagi keperluan pendidikan dan pengajaran bukan disiplin ilmu yang mandiri. Studi social/IPS adalah ilmu-ilmu social yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di SD dan Menengah (elementary and secondary school). IPS adalah fusi dari sejumlah mata pelajaran social. Maka ilmu-ilmu social merupakan dasar dari IPS, tapi tidak berarti seluruh ilmu-ilmu social menjadi bahan IPS. Tingkat usia, jenjang pendidikan dan perkembangan pengetahuan anak didik menentukan materi-materi ilmu-ilmu social mana yang tepat menjadi pokok bahasan dalam IPS.

    Ilmu social dinamakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya. Ilmu-ilmu social belum mempunyai kaidah-kaidah dan dalil-dalil tetap yang diterima oleh bagian terbesar masyarakat. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah masyarakat manusia yang selalu berubah-ubah.

    Ilmu-ilmu social baru pada tahapan analisis dinamika, artinya baru sampai pada analisis-analisis tentang masyarakat manusia dalam keadaan bergerak. Jadi untuk melihat perbedaan antara social science dengan natural science dilihat dari objek formanya, artinya objek social science adalah manusia sedangkan untuk membedakan antara ilmu-ilmu social adalah focus of interest (pusat perhatian), missal ilmu ekonomi yang menjadi pusat yang dipelajarinya adalah usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan materilnya dari bahan-bahan yang terbatas ketersediannya. Ilmu politik pusat perhatiannya mengenai kekuasaan manusia dst.

    ISBD sebagai integerasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep budayakepada mahasiswa, sehingga mampu mengkajimasalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.

    II. 2 HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP MBB-ISBD

    Program studi General Education di Amerika telah dikolaborasi para ahli pendidikan di Indonesia menjadi sebuah studi atau mata kuliah MKDU (istilah dulu). Kelompok mata kuliah pertama memaut mata kuliah pendidikan Pancasila, pendidikan agama dan pendidikan kewiraan nasional, kelompok kedua memuat mata kuliah ISBD, IBD dan IAD. Kedua kelompok tersebut kini menjadi MPK dan MBB.

    Kelompok mata kuliah di atas berusaha membekali mahasiswa berupa kemampuan dasar tentang pemahaman, pemaknaan dan pengamalan nilai-nilai dasar kemanusiaan baik sebagai pribadi, sebagai warga Negara Indonesia, anggota keluarga, warga masyarakat dan sebagai bagian dari alam ciptaan Tuhan. Tujuannya memberikan landasan berfikir, bersikap dan bertindak agar lulusan perguruan tinggi menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang utuh yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat rohani dan jasmani, cerdas, trampil, mandiri, memiliki jati diri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemanusiaan dan kebangsaan.

    Untuk mencapai tujuan tersebut disusunlah kurikulum inti yang memuat nilai-nilai dasar .

    VISI, MISI DAN TUJUAN MBB-ISBD

    VISI ISBD
    Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat

    MISI ISBD

    Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan mahluk social yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya.

    TUJUAN ISBD
    1. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk social dalam kehidupan masyarakat
    2. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat
    3. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk social yang beradab dalam mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliannya.

    II. 3 ISBD SEBAGAI MBB DAN PENDIDIKAN UMUM

    ISBD adalah mata kuliah umum. ISBD merupakan singkatan dari ilmu sosial budaya dasar, mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah yang menjadi dasar dari semua mata kuliah. Bertugas sebagai kontrol semua bidang studi. Sebagai contoh seorang mahasiswa belajar tentang ilmu jaringan banyak ilmu yang didapat, ilmu tersebut dapat digunakan untuk kebaikan atau bahkan kejahatan, untuk mencegah terjadi penyalahgunaan disinilah ISBD berperan untuk mengontrol. ISBD mengajarkan ilmu tentang berperilaku bermasyarakat, berlaku baik dalam segala hal, sebagai pembentuk kepribadian. Sehingga alangkah baiknya kuasai terlebih dahulu Ilmu Sosial Budaya Dasar sebelum menguasai mata kuliah yang lainnya. Untuk apa menjadi seorang sarjana, menjadi orang yang kaya dan sukses tetapi tidak memiliki moral yang baik

    Di dalam Kurikulum, ISBD masuk dalam kelompok mata kuliah Berkehidupan dan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian yang diperlukan untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

    ISBD Sebagai Program Pendidikan Umum , dan Lulusan PT harus memiliki 3 kemampuan :

    1. kemampuan akademik : Kemampuan berkomunikasi secara ilmiah,baik lisan maupun tulisan,menguasai peralatan analisis, berfikir logis,kritis, sistematik dan analitik, mampu merumuskan dan memecahkan masalah.
    2. Kemampuan Profesional : Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan
    3. Kemampuan personal adalah kemmapuan kepribadian,dengan pengetahuan mampu menunjukkan sikap, tingkah laku,dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia,memhami nilai-nilai keagamaan,mempunyai kepekaan terhadap berbagai masalah.

    ISBD salah satu mata kuliah sebagai program Pendidikan umum untuk mengembangkan kemampuan personal tersebut.


    Kompetensi ISBD
    - Menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, ke-sederajatan, dan kebermartabatan manusia sbg in-dividu dan makhluk sosial dlm berkehidupan ber-masyarakat.

    - Memahami dan menghormati estetika, etika dan nilai-nilai budaya yg menjadi pedoman bagi kete-raturan dan kesejahteraan hidup dlm menata hidup kebersamaan dalam masyarakat.

    ISBD SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SOSIAL BUDAYA.

    ISBD sebagai integerasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.

    BAB III
    KESIMPULAN

    1. ISBD sebagai integerasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
    2. Agar mahasiswa menguasai kemampuan berpikir rasional, berwawasan luas, berjiwa besar sebagai manusia intelektual beradab dan bermartabat yg bertanggung jawab terhadap:
    a. Terwujudnya estetika, etika & moral atau nilai-nilai budaya bagi keteraturan, kebersamaan, dan kesejahteraan hidup bermasyarakat.
    b. Terpeliharanya sumber daya alam dan lingku-ngannya.
    3. ISBD berperan untuk mengontrol.
    4. ISBD mengajarkan ilmu tentang berperilaku bermasyarakat, berlaku baik dalam segala hal, sebagai pembentuk kepribadian.
    5. Dengan diajarkannya ISBD diharapkan memberikan landasan berfikir, bersikap dan bertindak agar lulusan perguruan tinggi menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang utuh yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat rohani dan jasmani, cerdas, trampil, mandiri, memiliki jati diri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemanusiaan dan kebangsaan.
    6. Tujuan adanya mata kuliah ISBD adalah :
    - Agar kita peka, tanggap, persepsi terhadap masalah – masalah disekitar.
    - Agar kita dapat menghindar dari kefanatikan disiplin ilmu.
    - Dapat membantu mempermudah berinteraksi sosial.

    DAFTAR PUSTAKA


    http://el-fayyaza.blogspot.com/2009/01/isbd.html


    http://massofa.wordpress.com/2008/01/22/ilmu-sosial-dasar-bag-1/


    http://massofa.wordpress.com/2008/01/22/ilmu-sosial-dasar-bag-2/


    http://puja.student.fkip.uns.ac.id/


    http://studistie.blogspot.com/2008/03/ilmu-sosial-budaya-dasar.html


    Bertens, K. 1999. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


    Burhanudin Salam. 1997. Etika Sosial: Asas Moral dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.


    Surat Keputusan Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia NOMOR: 44/DIKTI/Kep/2006


    Widagho, Djoko, Cetak ke IX, 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

         


     

Minggu, 18 Desember 2011

 
BAB I
PENDAHULUAN
 
  1. Latar Belakang
          Asam Nukleat telah menjadi bahan penelitian para ahli biokimia sejak senyawa ini diisolasi dari inti sel untuk pertama kalinya. Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA (Deoxyribonucleic Acid) atau Asam Deoksiribonukleat dan RNA (Ribonucleic Acid) atau Asam Ribonukleat.
          DNA ditemukan pada tahun 1869 oleh seorang dokter muda Friedrich Miescher yang percaya bahwa rahasia kehidupan kehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel. Ia memilih sel yang terdapat pada nanah untuk dipelajari dan ia mendapatkan sel-sel tersebut dari bekas pembalut luka yang diperolehnya dari ruang bedah.
         Sejak tahun 1940 studi tentang genetika telah berkembang pesat dan orang telah mengetahui bahwa kromosom dalam sel adalah pembawa sifat-sifat keturunan pada seseorang. Pada tahun 1951 seorang ahli genetika Amerika, James Watson, bekerja sama dengan dua orang sarjana fisika dari Inggris Francis Crick dan Maurice Wilkins yang telah melakukan penelitian terhadap kromosom ini.
         Asam Nukleat terdapat dalam semua sel dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein ini disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida.

 
  1. Rumusan Masalah
  • Bagaimana Sejarah Asam Nukleat ?
  • Apa itu Asam Nukleat?
  • Apa saja macam-macam dari Asam Nukleat?
  • Apa saja Perbedaan DNA dan RNA?
     2. Tujuan
             Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
    • Untuk memenuhi tugas mata kuliah biokimia.
    • Untuk mengetahui Sejarah Asam Nukleat.
    • Untuk mengetahui Macam-Macam Asam Nukleat.
    • Untuk mengetahui Perbedaan DNA dan RNA. 

       
    BAB II
    PEMBAHASAN

     
    2.1. Sejarah asam nukleat


     
    Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang pertama yang membangun pengetahuan mengenai kimia dari inti sel. Beliau adalah orang pertama yang menemukan asam nukleat.
    Kemudian tahun 1868, di laboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, beliau dapat mengisolasi asam nukleat yang didapat dari buangan suatu operasi dan menunjukkan adanya senyawa pospor yang kemudian dinamakan nuclein yang sekarang dikenal dengan nama nucleoprotein. Selanjutnya ditunjukkan bahwa asam nukleat merupakan salah satu senyawa pembentuk sel atau jaringan normal. Penelitian ini diteruskan oleh altman, yang pada tahun 1889 menjelaskan metode untuk mengisolasi asam nukleat bebas protein dari jaringan binatang dan ragi.
    Hidrolisis asam nukleat pada jaringan timus, menghasilkan basa-basa purin (adenine dan guanin), basa-basa pirimidin (timin dan sitosin), deoksipentosa dan asam fosfat. Asam nukleat dari ragi sedikit berbeda, mengandung urasil sebagai pengganti timin dan pentose sebagai pengganti deoksi pentose. Hal ini membuat dugaan mungkin asam nukleat deoksipentosa karakteristik untuk binatang sedangkan asam nukleat pentose karakteristik untuk tumbuhan. Walaupun dugaan ini tidak berlangsung lama karena terbukti salah, ternyata bahwa asam ribonukleat dan asam deoksiribonukleat merupakan senyawa yang baik dalam binatang maupun tumbuhan. Bukti-bukti ini didapat dari pengamatan Casperrson dari analisis spektofotometri, analisis histokimia dari Brachet dan analisis kimia Davidson.
    Elusidasi detail dari struktur nukleosida dan nukleotida telah banyak disumbangkan oleh Todd dan teman-temannya, yang pertama kali menemukan ikatan glukosida antara residu gula dan basa-basa pirimidin atau purin serta ikatan fosfodieter. Dari hasil studi-studi ini bersama dengan hasil studi dari Cohn akhirnya diperoleh informasi bahwa ikatan antar nukleotida terjadi pada atom karbon gula nomor 3 dan 5. Dari hasil-hasil ini akhirnya telah dibuat konsep-konsep struktur primer dari kedua jenis asam nukleat seperti yang kita kenal sekarang.
    Penemuan-penemuan ini telah membangun konsep-konsep biologi asam nukleat pada fondasi yang baru.
    Dalam awal tahun 1950 Chargaff mengingatkan adanya beberapa aturan dalam komposisi DNA, terutama dalam jumlah purin dan pirimidin. Jumlah dari basa-basa amino (adenine dan sitosin) sama dengan jumlah dari basa-basa keto (guanidine dan timin) : jumlah dari basa adenine sama dengan timin dan basa guanidine sama dengan basa sitosin. Pengamatan ini merupakan kunci penting dalam interpretasi analisis kristalografi sinar – X yang dilakukan oleh Astbury, Pauling dan Corey, serta Franklin dan Goshig. Kombinasi dari kedua set data di atas diintepretasikan secara brilian oleh Watson dan Crick dalam bentuk struktur double helik

     
    1. Pengertian Asam Nukleat

       
    Asam nukleat merupakan makromolekul biokimia yang kompleks, terdiri dari rantai-rantai nukleotida yang menyimpan informasi genetik. Makromolekul tersebut, merupakan rangkain rangkaian nukleotida (rangkaian nukleotida=polinukleotida) DNA dan RNA. Jenis asam nukleat yang paling umum adalah asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan di segala jenis sel makhluk hidup dan virus. Disamping sebagai penyimpan informasi genetik, asam nukleat juga berperan dalam penyampai pesan kedua, serta pembentuk molekul dasar untuk adenosin trifosfat.
    Nukleotida tersusun dari tiga komponen yaitu: fosfat, gula dan basa nitrogen. Ketika bergabung menjadi asam nukleat, nukleotida mengandung salah satu dari ketiga komponen tersebut. Tetapi ketika lepas di dalam sel, nukleutida biasanya menjadi trifosfat. Energi yang disediakan dalam eksra fosfat digunakan untuk tujuan lain, yaitu mensintesis polimer. Nukleusida adalah senyawa gula basa. Jadi nukleutida adalah nukleusida fosfatAsam nukleat terdiri dari dari dua kata yang menggambarkan identitasnya. Asam karena memang bersifat asam, dan nukleat mengisyaratkan letaknya yang berada di inti (nukleus). Akan tetapi, pada kenyataannya selain di inti, asam nukleat juga terdapat di sitoplasma (untuk makhluk prokariot).
    Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya, DNA atau asam deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa). Selain itu, basa nitrogen yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki perbedaan: adenina, sitosina, dan guanina dapat ditemukan pada RNA maupun DNA, sedangkan timina dapat ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA.
    1. Macam-macam Asam Nukleat
    Ada dua macam asam nukleat yaitu Asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Dilihat dari strukturnya kedua asam nukleat ini mempunyai perbedaan terutama terletak pada komponen gula pentosanya. Pada RNA gula pentosanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA gula pentosanya mengalami kehilangan satu atom O pada posisi C nomor 2, sehingga dinamakan gula 2 deoksiribosa.
    RNA dan DNA keduanya memiliki 4 basa (2 purin dan 2 pirimidin) pada rantai nukleutidanya. Pada RNA terdiri dari:
    Purin         : adenin dan guanin
    Pirimidin    : sitosin dan urasil
    Basa pada DNA sama dengan RNA, yang berbeda hanya pada pirimidinnya. Pada RNA, pada pirimidinya memiliki sitosin dan urasil sedangkan pada DNA urasilnya diganti dengan timin. Jadi pirimidin pada DNA terdiri dari: Sitosin dan Timin. Timin berbeda dengan urasil hanya karena adanya gugus metal pada posisi nomor 5 timin dapat juga dikatakan sebagai 5 metilurasil
    Komponen nukleotida ini ada 3: phospat, gula, dan basa DNA/RNA.







    Ujung phospat dari nukleotida itu bersifat (-) sehingga ia bersifat asam. Sementara basa-basa tersebut dibagi menjadi golongan pirimidin dan purin.

     
    Ada perbedaan basa pada DNA dan RNA yaitu:
    Jenis asam nukleat
    Basa
    Purin
    Pirimidin
    DNA

     

     
    RNA
    Guanin
    Adenin

     
    Guanin
    Adenin
    Sitosin
    Timin

     
    Sitosin
    Urasil
     
    1. DNA
    DNA pertama kali diisolasi dan dipelajari secara intensif oleh Friendrich Miescher, orang swiss, dalam serangkaian penelitian yang luar biasa mulai pada tahun 1896. Dia menamakannya "nuklein" karena lokasinya di dalam inti sel. DNA diisolasi dari organisme dan virus yang berbeda, biasanya memiliki dua untai komplementer dalam pengaturan heliks ganda. kebanyakan sel molekul DNA sangat besar sehingga tidak mudah diisolasi dalam bentuk utuh.
    Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA, adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel.
    Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus).
    DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama,

    • gugus fosfat
    • gula deoksiribosa
    • basa nitrogen, yang terdiri dari:
    • Adenina (A)
    Adenina adalah salah satu dari dua basa N purina yang digunakan dalam membentuk nukleotida dari asam nukleat DNA dan RNA. Pada DNA, adenina (A) berikatan dengan timina (T) melalui dua ikatan hidrogen untuk membantu menstabilkan struktur asam nukleat. Pada RNA berberkas ganda (dsRNA), adenin berikatan dengan urasil (U).
    Bersama dengan gula ribosa adenin membentuk nukleosida yang disebut adenosina, sementara bersama dengan deoksiribosa adenin membentuk deoksiadenosina. Adenosina dapat berikatan dengan gugus fosfat anorganik (PO43-). Jika mengikat satu gugus fosfat dinamakan adenosina monofosfat (AMP), dua gugus fosfat dinamakan adenosina difosfat (ADP), dan tiga gugus fosfat dinamakan adenosina trifosfat (ATP). ATP merupakan salah satu senyawa penting dalam metabolisme semua organisme hidup sebagai pembawa energi kimia untuk berbagai reaksi biokimiawi. Pada teknik PCR, deoksiadenosina trifosfat (dATP) merupakan satu dari empat nukleotida bebas yang perlu disediakan sebelum proses dimulai.

    • Guanina (G)
    Guanina merupakan satu dari dua basa N purina yang menyusun DNA dan RNA. Dalam DNA pilin ganda, guanina berikatan dengan sitosina melalui tiga ikatan hidrogen. Guanina membentuk nukleosida bersama dengan gula ribosa yang dinamakan guanosina. Bentuk deoksiguanosina yang berikatan dengan tiga gugus fosfat anorganik (dGTP) merupakan salah satu bahan baku dalam teknik PCR.
    Secara kimiawi, guanina dapat berada pada dua bentuk tautomer yang dinamakan tautomerisme keto-enol.
    Nama guanina diambil dari guano karena pertama kali diisolasi dari guano (pupuk kotoran burung).
    • Sitosina (C)
    Sitosina merupakan satu dari dua basa N pirimidina yang dimiliki DNA dan RNA. Nukleosida ribosanya dinamakan sitidina dan nukleosida deoksiribosanya dinamakan deoksisitidina. Sitosina berikatan dengan guanina pada DNA pilin ganda melalui tiga ikatan hidrogen.
    Sitidina dapat membentuk nukleotida bila mengikat satu, dua, atau tiga gugus fosfat anorganik (PO43-) membentuk CMP, CDP, dan CTP (masing-masing dinamakan sitidina mono-, di-, atau trifosfat). CTP dapat menjadi kofaktor dalam reaksi enzimatik biokimiawi dan mentransfer satu gugus fosfat bagi ADP untuk membentuk ATP. Deoksisitidina trifosfat (dCTP) diperlukan dalam PCR sebagai bahan baku sintesis DNA.
    Pada keadaan tertentu, sitosina dapat mengalami deaminasi menjadi urasil. Mutasi ini biasanya dapat dikenali oleh enzim-enzim yang terlibat dalam reparasi DNA. Sebagaimana pada urasil, metilasi juga dapat terjadi pada sitosin dengan bantuan enzim DNA-metil-transferase.

    • Timina (T)
    Timina atau 5-metilurasil merupakan salah satu dari dua basa N pirimidina yang menyusun DNA. RNA tidak memiliki timina dan, dengan sedikit perkecualian, urasil menggantikan posisinya. Pada DNA berpilin ganda, timina akan berikatan dengan adenina melalui dua ikatan hidrogen untuk membentuk struktur yang stabil.
    Timina bersama dengan gula deoksiribosa membentuk nukleosida yang disebut deoksitimidina atau timidina. Timidina dapat membentuk nukleotida apabila mengalami fosforilasi menjadi dTMP, dTDP, atau dTTP (deoksitimidina mono-, di-, atau trifosfat). dTTP diperlukan dalam PCR sebagai salah satu bahan baku nukleotida.
     
    Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.
    Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Å, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Å. Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai. Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas 220 juta nukleotida.
    Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.
    DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah adenina (dilambangkan A), sitosina (C, dari cytosine), guanina (G), dan timina (T). Adenina berikatan hidrogen dengan timina, sedangkan guanina berikatan dengan sitosina. Segmen polipeptida dari DNA disebut gen, biasanya merupakan molekul RNA

    Molekul DNA merupakan molekul double-helix yang memiliki dua untai polinukleutida (double-stranded). Setiap polinukleutida dari DNA terdiri atas nukletida-nukleutida yang dihubungkan oleh ikatan phospodiester. Nukleutida pada molekul DNA mengandung tiga komponen penting, yaitu :
    Gula pentosa yang disebut deoxyribose (gula ribosa yang kehilangan atom oksigen pada atom C nomor 2)
    Gugus fosfat, menyusun struktur nukleutida (nukleusida monofosfat)
    Basa nitrogen berupa basa purin (adenine dan guanin) dan basa pirimidin (timin dan sitosin). Basa adenine dari untai yang satu akan berpasangan dengan basa timin dari untai yang lainnya. Sedangkan basa guanine dari untai yang satu akan berpasangan dengan basa sitosin dari untai lainnya.
    Nukleutida berdasarkan kandungan basa nitrogen yang menyusunnya dibedakan atas Adenosine monophosphate (AMP), Guanine monophosphate (GMP), Cytidine monophosphate (CMP), Thymidine monophosphate (TMP) dan Uridine monophosphate (UMP).
    Struktur nukleutida dapat juga dikatakan tersusun atas gugus fosfat dan nukleusida (gabungan antara gula pentose dan basa nitrogen). Nukleusida-nukleusida tersebut dihubungkan dengan gugus fosfat melalui ikatan glikosidik. Macam-macam nukleusida berdasarkan kandungan basa nitrogen yang menyusunnya dibedakan atas Adenosine (A), Guanosine (G), Cytidine (C), Thymidine (T) dan Uridine (U).

    1. RNA
    Pada sel bakteri, sebagian besar RNA ditemukan di sitoplasma, meskipun beberapa diantaranya bukan berupa ikatan kovalen pada DNA selama pembentukannya dalan proses transkripsi. Dalam sel eukariotik berbagai bentuk RNA memiliki distribusi intraselular kusus. Pada sel hati sekitar 11 persen dari total RNA dalam nukleus, sekitar 15 persen dalam DNA mitokondria, lebih dari 50 persen dalam ribosom, dan sekitar 24 persen dalam sitosol
    Asam ribonukleat terdiri dari dari benang panjang ribonukleotida molekul ini lebih pendek dari DNA dan ditemukan dalam jumlah yang jauh lebih banyak didalam kebanyakan sel. Pada sel bakteri, sebagian besar RNA ditemukan di sitoplasma..
    2.1     Macam-macam RNA
    RNA dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu RNA genetik dan RNA non-genetik.
    • RNA genetik
    RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yaitu sebagai pembawa keterangan genetik. RNA genetik hanya ditemukan pada makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki DNA, misalnya virus. Dalam hal ini fungsi RNA menjadi sama dengan DNA, baik sebagai materi genetik maupun dalam mengatur aktivitas sel.
    • RNA non-genetik
    RNA non-genetik tidak berperan sebagai pembawa keterangan genetik sehingga RNA jenis ini hanya dimiliki oleh makhluk hidup yang juga memiliki DNA. Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA non-genetik dibedakan menjadi mRNA, tRNA, dan rRNA.
    1. mRNA (messenger RNA) atau ARNd (ARN duta)
    RNA messenger berisi empat basa utama. RNA ini disintesis di dalam nukleus selama proses transkripsi, di mana urutan basa di salah satu rantai DNA kromosom ini ditranskripsi secara enzimatik dalam bentuk rantai tunggal mRNA, beberapa mRNA juga dibuat dalam mitokondria. Urutan basa dari rantai mRNA juga terbentuk komplementer dari rantai DNA yang ditranskripsi. Setelah transkripsi, mRNA masuk ke dalam sitoplasma dan kemudian ke ribosom, di mana ia berfungsi sebagai alat untuk memesan asam amino selama biosintesis protein. Fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma.Meskipun mRNA tembentuk hanya sebagian kecil dari total sel RNA, namun terjadi banyak bentuk khusus yang sangat bervariasi dalam berat molekul dan urutan dasar. Masing-masing dari ribuan protein yang berbeda disintesis oleh sel dikodekan oleh mRNA tertentu atau bagian dari sebuah molekul mRNA.
     
    2) tRNA (transfer RNA) atau ARNt (ARN transfer)
    RNA tranfer adalah molekul yang relatif kecil yang bertindak sebagai pembawa asam amino tertentu pada individu selama sintesis protein pada ribosom. RNA jenis ini dibentuk di dalam nukleus, tetapi menempatkan diri di dalam sitoplasma. Selain itu tRNA bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA.. Bagian tRNA yang berhubungan dengan kodon dinamakan antikodon.
     
    3) rRNA (ribosomal RNA) atau ARNr (ARN ribosomal)
    RNA ini disebut ribosomal RNA karena terdapat di ribosom meskipun dibuat di dalam nukleus. RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel. Lebih dari 80% RNA merupakan rRNA. Fungsi dari RNA ribosom adalah sebagai mesin perakit dalam sintesis protein yang bergerak ke satu arah sepanjang mRNA. Di dalam ribosom, molekul rRNA ini mencapai 30-46%
    Molekul RNA merupakan hasil instruksi DNA yang disintesis melalui mekanisme transkripsi DNA untuk selanjutnya ditransfer keluar dari inti sel masuk ke dalam sitoplasma. Molekul RNA memiliki perbedaan yang mendasar dengan molekul DNA, yaitu :
    Gula pentosa penyusun nukleutida bukan deoxyribosa seperti yang dimiliki DNA, tetapi berupa gula ribosa.RNA tidak memiliki basa nitrogen jenis timin, tetapi digantikan dengan basa urasil (U). Ketika suatu untai tunggal RNA akan disintesis melalui mekanisme transkripsi DNA, basa urasil akan dimunculkan sebagai hasil transkripsi (penyalinan) dari basa adenine untai DNA.
    Molekul RNA merupakan molekul untai tunggal polinukleutida (single-stranded), tidak seperti DNA yang merupakan molekulk double-stranded (untai ganda).
    2.4 Tabel perbedaan DNA dan RNA
    DNA (Deoxyribo Nukleat Acid)RNA (Ribo Nukleat Acid)
    - LetakDalam inti sel, mitokondria, kloroplas, senriol.Dalam inti sel, sitoplasma dan ribosom.
    - Bentuk Polinukleotida ganda yang terpilin panjangPolinukleotida tunggal dan pendek
    - GulaDeoxyribosaRibosa
    - Basanya
    Golongan purin : adenine dan guanine
    Golongan pirimidin : cytosine dan timin
    Golongan purin : adenine dan guanine
    Golongan pirimidin : cytosine dan urasil
    - Fungsi- mengontrol sifat yang menurun

    - sintesis protein

    - sintesis RNA
    - sintesis protein
    - Kadarnya
    Tidak dipengaruhi sintesis protein.
    Letak basa nitrogen dari kedua pita ADN saling berhadapan dengan pasangan yang tetap yaitu Adenin selalu berpasangan dengan Timin, Cytosin dengan Guanin. Kedua pita itu diikatkan oleh ikatan hidrogen.
    Dipengaruhi sintesis protein.

    Macam ARN :

    ARN duta

    ARN ribosom

    ARN transfer

     
    BAB III
    PENUTUP


    3.1     KESIMPULAN

    1. Asam nukleat adalah makromolekul biokimia yang berkompleks, berbobot molekul tinggi dan tersusun atas rantai nukluetida yang mengandung yang mengandung informasi ginetik, makromolekul merupakan rangkain rangkaian nukleotida (rangkaian nukleotida=polinukleotida) DNA dan RNA
    1. Komponen nukleotida ini ada 3: phospat, gula, dan basa DNA/RNA.
    2. Ujung pospat dari nukleotida itu bersifat (-) sehingga ia bersifat asam. Sementara basa-basa tersebut dibagi menjadi golongan pirimidin dan purin.
    Primidin : Cytosin (C); Timin (T), di RNA bukan timin, melainkan Urasil (U)

    Purin : Adenin (A); Guanin (G)

    1. RNA dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu RNA genetik dan RNA non-genetik.
    2. Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA non-genetik dibedakan menjadi mRNA, tRNA, dan rRNA.
    DAFTAR PUSTAKA


    Enger, Eldon D. dan Frederick C. Ross. 2000. Concepts In Biology. United States of Amerika: Mc Graw Hill
                Lehninger Albert L,1994. Biochemistry. The Jhon Hopkins University: School of Medicine

                Mathews, Christopher K. Mathews dan K. E. Van Holde, 1998. Biochemistry. California

                Tamarin, Robert H. 2002. Principle Of Genetics. USA : University Of Massachusetts Lowel.




     

    Tanaman obat Alami untuk Penyakit Malaria

    Penyakit malaria tergolong penyakit yang cukup membuat kita harus waspada, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk anopheles ini bisa menular melalui gigitan nyamuk ini.

    Gejala malaria adalah suhu badan naik drastis (bisa sampai 40 derajat celcius). Demam ini sering berulang, wajah penderita terliaht pucat, dan sering merasa mual atau muntah.

    Pertolongan pertama untuk malaria adalah menggunakan selimut yang tebal pada saat menggigil atau bisa juga berendam dengan air hangat, dan kompres. Selain dengan obat kimia, ada juga beberapa tanaman obat untuk mengatasi penyakit malaria ini:

    - Pepaya
    Ambil 2/3 genggam daun pepaya agak muda. Cuci bersih dan tumbuk sampai halus, bisa juga di blender. Tambahkan air hangat sebanyak 3/4 cangkir. tambahkan garam. Peras, kemudian saring airnya dan minum 3 kali sehari.

    - Anuma
    60 gram daun anuma segar yang sudah dicuci bersih. Rebus dengan 400 ml air selama 10-15 menit. Kemudian airnya disaring dan diminum setelah dingin. Minum 2 kali sehari, pagi dan sore hari.

    - Sambiloto
    Ambil setengan genggam daun sambiloto. cuci dan rebus dengan tiga gelas air. biarkan mendidih sehingga tersisa seperempat bagian. Dinginkan, saringg dan minum 3 kali sehari sebanyak 3/4 gelas minum.

    - Pulai
    Ambil 3 jari kulit pulai, cuci dan potong menjadi beberapa bagian. Rebus dengan 5 gelas air minum. Biarkan mendidih sampai setengahnya. Dinginkan, saringg dan minum 3 kali sehari sebanyak 3/4 gelas minum. tambahkan sedikit gula karena pahit.

    - Johar
    Ambil segenggam daun johar segar yang sudah dicuci bersih. Rebus dalam 3 gleas air, biarkan mendidih sampai air rebusannya tersisa 3/4nya. Minum airnya 3 kali sehari sebanyak 3/4 gelas minum.

    - Brotowali
    3/4 jari batang brotowali segar yang sudah dicuci bersih. Rebus dengan 4,5 gelas minum air. Biarkan mendidih sampai tinggal setengah airnya. Kemudian air disaring dan tambahkan gula. Minum airnya 3 kali sehari sebanyak 3/4 gelas minum.

    - Meniran
    Setengah genggam daun meniran, cuci bersih. rebus dengan 3 gelas air, biarkan mendidih sampai air rebusannya tersisa 3/4nya. Saring dan biarkan dingin. Minum airnya 3 kali sehari sebanyak 3/4 gelas minum dan tambahkan sedikit madu.