Minggu, 21 Oktober 2012

LAPISAN OZON


BAB II
LAPISAN OZON


2.1       Definisi dan Pembentukan Lapisan Ozon
            Ozon ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1840. Ozon merupakan molekul yang terdiri atas tiga atom oksigen yang dilambangkan dengan simbol O3. Meskipun ozon bisa ditemukan dalam jumlah yang kecil di semua lapisan atmosfer, namun karena adanya proses kimia dan radiasi, keberadaannya tidak terlalu signifikan. Hampir sekitar 90 persen dari jumlah ozon yang ada di atmosfer berada pada lapisan teratas yang dikenal dengan nama stratosfer, yang lokasinya sekitar 15-50 km di atas permukaan bumi. Wilayah yang berisikan konsentrasi terbesar dari ozon ini dinamakan sebagai lapisan ozon. Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer.
Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.
Ozon amat mengkakis dan dipercayai sebagai bahan beracun dan bahan cemar biasa. Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua. Itulah salah satu dari kegunaan lapisan ozon, dan masih banyak lagi kegunaan lainnya.
            Ozon membentuk cairan berwarna biru tua pada suhu di bawah -112 C, dan cairan berwarna biru tua gelap pada suhu di bawah -193 C. Selain itu mempunyai bau yang keras, menusuk hidung serta terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus eletrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya dan bila terhisap dapat merusak paru-paru bahkan mampu menyebabkan kematian.
            Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet dari pancaran sinar matahari. Pada tahun 1930, Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara alamiah. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari pancaran sinar matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas.
            Molekul oksigen tersebut terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini dikenal dengan nama photolysis. Lalu kedua atom oksigen tadi secara alamiah bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, kemudian terbentuklah ozon.
Reaksi Pembentukan Ozon :
                        Sinar Ultra Violet      →       O ─ O  +  O     →      O3
            Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang dikenal dengan nama lapisan ozon adalah kumpulan ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah photolysis. Lapisan ozon ini berada pada ketinggian 19 – 48 km (12 – 30 mil) di atas permukaan bumi.
            Selain terjadi proses pembentukan molekul ozon, secara alamiah terjadi juga proses penguraian O3. Sinar ultraviolet yang mempunyai energi tinggi dapat memutus ikatan rantai molekul ozon, sehingga molekul ozon tersebut kembali menjadi atom oksigen bebas (O) dan molekul oksigen (O2). Pada kondisi normal, tanpa adanya Bahan Perusak Ozon (BPO), reaksi pembentukan dan penguraian molekul Ozon terjadi dalam keadaan seimbang sehingga jumlah molekul Ozon di stratosfir relatif stabil.
Reaksi Penguraian Ozon :
                                          Sinar UV  + O3     ===>   O2 + O
                                          O + O3                 ===>   O2 + O2
                                          2O3                    <===>    3O2
Saat ini lapisan ozon terus mengalami penipisan karena banyak terdapatnya zat-zat pencemar udara yang beredar di atmosfer. Zat- zat pencemar udara yang sangat berperan dalam proses penipisan lapisan ozon dikenal dengan ODS (Ozone Depleting Substances) diantaranya;Chlorofluorocarbons (CFCs),Hydrochlorofluorocarbons(HCFCs), Halons, Methyl Bromide, Carbon Tetrachloride, dan Methyl Chloroform.
Zat-zat perusak ozon tersebut sebagian besar digunakan sebagai bahan pendingin, foaming agents, fire extinguishers pada pemadam kebakaran, pestisida, dan aerosol propellants. Diantara zat-zat pencemar udara tadi, CFC merupakan aktor utama penipisan lapisan ozon. CFC atau Freon banyak digunakan sebagai bahan pendingin, antara lain digunakan pada air conditioner (AC) dan kulkas. Di udara, CFC dan zat-zat ODS terdegradasi dengan sangat lambat. Bentuk utuh mereka dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan mereka bergerak melampaui Troposfer dan mencapai Stratosfer. Di Stratosfer, akibat intensitas sinar ultraviolet matahari, mereka akan pecah dan melepaskan molekul chlorine dan bromine. Kedua molekul ini terdapat pada zat-zat ODS dan merupakan unsur yang dapat merusak lapisan ozon. Para peneliti memperkirakan satu atom chlorine dapat merusak 100.000 molekul ozon.

2.2       Manfaat Lapisan Ozon
            Lapisan Ozon sangat bermanfaat bagi segala kehidupan di bumi karena ia berfungsi sebagai : Ozon didapati dengan banyaknya pada atas stratosfera, dalam kawasan yang juga dikenali sebagai lapisan ozon. Cara standard mengukur jumlah ozon di atmosfera ialah dengan menggunakan unit Dobson. Ozon digunakan dalam perkilangan diukur dengan ppm (parts per million – bahagian per sejuta) (sebagai contoh dedahan OSHA), dan peratus berat. Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni air, pemutih, dan salah satu unsur pembentuk plastik. Di sini ozon menapis cahaya lampau ungu dari sinaran matahari yang berbahaya kepada kehidupan di bumi. Secara semula, ozon berhasil menolak atau menyaring cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk satu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Manfaat lapisan ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan. Ozon stratospheric juga memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia. Ozon digunakan dalam bidang pengobatan untuk mengobati pasien dengan cara terawasi dan mempunyai penggunaan yang meluas seperti di Jerman. Di antaranya ialah untuk perawatan kulit terbakar.

Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk:
·         mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik),
·         menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit, dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna),
·         membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu penapis menghilangkan besi dan arsenik),
·         mencuci, dan memutihkan kain (dipaten),
·         membantu mewarnakan plastik,
·         menentukan ketahanan getah.

2.3       Faktor Penyebab Penipisan Lapisan Ozon
            Berdasarkan hasil penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B ini semakin menipis. Hal ini disebabkan karena adanya zat-zat pencemar udara yang merusak lapisan ozon. Zat-zat perusak ozon tersebut dikenal dengan nama Bahan Perusak Ozon (BPO), contohnya yaitu :
1)      Chlorofluorocarbon (CFC) dan Hydrochlorofluorocarbons (HCFC).
CFC yang      berlebihan dikonsumsi oleh masyarakat modern dunia sejak berpuluh-puluh             tahun yang lalu. CFC dapat melepaskan atom Chlorine dan dapat merusak lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat di dunia dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan penggunaan Freon pada alat AC, lemari es, dan alat pendingin lainnya merupakan salah satu bentuk yang  turut andil dalam pengrusakan lapisan ozon, karena alat ini menggunakan CFC-11, CFC-12, CFC 114 dan HCFC-22 dalam proses kerjanya.
Catatan : Penentuan Rumus Kimia suatu CFC (Menggunakan Aturan 90)
Contoh            :    CFC-11 (Nama Dagang : Freon-11 atau R-11)
                                                CFC-11 : 11 + 90 = 101
                                           101 merupakan 3 digit angka, dimana :
Ø  Digit Pertama menunjukkan jumlah atom Karbon (a)
Ø  Digit Kedua menunjukkan jumlah atom Hidrogen (b)
Ø  Digit Ketiga menunjukkan jumlah atom Fluorin (c)
Ø  Menghitung jumlah atom klorin dengan Rumus (2.a + 2) - b -c
Sehingga CFC-11 dengan jumlah atom karbon adalah 1, jumlah atom hidrogen adalah nol, jumlah atom fluorin adalah 1, dan jumlah atom klorin (2.1 + 2 - 0 - 1 =3).
Jadi rumus kimia CFC-11 adalah CFCl3. Artinya, ia memiliki 1 atom karbon, tidak memiliki hidrogen, 1 atom fluorin, dan 3 atom klorin.
2) Penggunaan CFC-11, CFC-12 dan CFC-114 secara luas juga digunakan pada produk dengan alat kerja penyemprot atau disebut aerosol spray seperti kaleng semprot untuk           pengharum ruangan, penyemprot rambut (hair spray), minya wangi/parfum, insektisida, pembersih kaca (jendela), pembersih oven, produk-produk farmasi, cat, minyak pelumas dan oli.
3) Penggunaan CFC-113 sebagai cairan pembersih (cleaning solvent) pada proses        pembuatan peralatan elektronik, penghilangan lemak (degreasing) logam selama proses    fabrikasi. Selain itu CFC-113 digunakan untuk dry-cleaning dan spot-cleaning pada industri tekstil.
4) Haloncarbon yang digunakan dalam zat cair pemadam kebakaran (aerosol fire extinguiser) sepertiMethyl Bromide, Carbon Tetrachloride, dan Methyl Chloroform.
5) Penggunaan methyl chloroform dan carbon tetrachloride sebagai bahan pelarut (solvent).
6) Banyaknya volume kendaraan yang ada di bumi sangan berakibat negatif pada lapisan ozon. Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan dapat merusak lapisan ozon. Semakin lama, volume kendaraan semakin banyak, semakin banyak pula gas karbon monokida yang di keluarkan, bisa dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa tahun kedepan bila volume kendaraan semakin hari semakin bertambah.
7) Penggundulan hutan secara besar-besaran sangat berakibat buruk pada kualitas udara yang ada di bumi. Gas-gas karbon yang merusak lapisan ozon tidak lagi diserap oleh tumbuhan. Sehingga apa lagi yang harus diandalkan untuk menyerap gas-gas tersebut untuk membantu mengurangi kerusakan ozon dan tentunya menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup.
8) Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada.
9) Pada hewan,  Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP (United Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang program perlindungan lingkungan dan alam.
10) Asap yang dihasilkan oleh pabrik juga amat sangat berpengaruh dalam memperparah kerusakan lapisan ozon. Sama hal nya seperti asap kendaraan. Gas yang dikeluarkan dapat merusak lapisan ozon,amat mencemari udara, belum lagi limbah cair dan limbah padat yang dihasilkan pabrik, dapat merusak lingkungan.

2.4       Mekanisme Penipisan Lapisan Ozon
            Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung khlorin atau bromin yang dihasilkan oleh zat/bahan perusak ozon seperti CFC dan Haloncarbon yang akan menghasilkan radikal khlor dan brom. Radikal-radikal khlorin dan bromin kemudian melalui reaksi berantai memecahkan ikatan gas-gas lain di atmosfer, termasuk ozon. Molekul-molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah.
            Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV dan membebaskan atom Chlorine. Bahan kimia ini menipiskan lapisan ozon dengan bertindak sebagai katalis dalam suatu reaksi kimia yang merubah ozon (O3) menjadi oksigen (O2). Reaksi ini dipercepat dengan adanya kristal-kristal es di stratosfer yang merupakan salah satu dari sumber bagi kerugian besar ozon di Antartika. Karena CFC bertindak sebagai katalis, maka mereka tidak dikonsumsi dalam reaksi yang merubah ozon menjadi oksigen, tetapi tetap ada di stratosfer dan terus menerus merusak ozon selama bertahun-tahun.
            Menurut hasil penelitian, satu atom Cl dapat menguraikan sampai 100.000 senyawa ozon dan bertahan sampai 40-150 tahun di atmosfer. Padahal stratosfer hanya bisa menyerap sejumlah atom klorin, sehingga pada akhirnya meskipun penggunaan CFC ditekan, jumlah yang ada dalam atmosfer masih cukup besar dan perlu waktu yang sangat lama untuk diserap.

2.4.1    Reaksi Penipisan Ozon Stratosfer karena CFC
            Fotodisosiasi CFC :
                        CFCl3 + UV ==> CFCl2 + Cl
            Reaksi dengan O3 :
                        O3 + Cl      ==> ClO +  O2
                        ClO + O     ==> Cl + O2
            Hasil :
                        O3 + O    ==> 2O2
2.4.2    Reaksi Perusakan Ozon oleh Bromin
Senyawa Bromine dipecah oleh sinar UV sehingga melepaskan Bromin, dan meng-katalisa perusakan Ozon :
                        O3 + Br ==> BrO + O2
                        BrO + O ==> Br + O2
            Hasil : 
                        O3 + O ==> 2O2

2.5       Dampak Penipisan Lapisan Ozon
            Apabila lapisan ozon semakin tipis, praktis akan mengakibatkan beberapa hal sebagai berikut :
1) Lapisan ozon akan membentuk lubang sehingga makin banyaknya sinar UV yang mencapai bumi, karena untuk tiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan terjadi kenaikkan radiasi UV sebesar 20 persen. Hal ini sangat berbahaya terhadap kelangsungan makhluk hidup di bumi. Sinar ultraviolet dalam jumlah banyak dapat menyebabkan :
a. Kanker kulit pada manusia
b. Penyakit katarak pada mata manusia
c. Rusaknya sistem imunisasi tubuh
d. Perusakan genetik atau sel-sel hidup pada manusia dan hewan
e. Kehidupan laut, ekosistem, dan hutan pun akan terganggu bila volume sinar ultra ungu melebihi batas normal
f. Menurunkan produktifitas pertanian.
g. Dengan banyaknya radiasi gelombang pendek UV-B maka akan memicu reaksi      kimiawi di atmosfer bawah, yang dapat mengakibatkan penambahan jumlah     reaksi fotokimia yang menghasilkan asap beracun, terjadinya hujan asam dan berakibat naiknya gangguan saluran pernapasan pada manusia.
2) Gunung-gunung es di kutub utara akan mencair yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut dunia. Sehingga lambat laun daratan di bumi pun akan tenggelam
3) Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang        sering disebut sebagai “Global Warming”. Sebagian besar ozon stratosfer dihasilkan di     kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala besar putaran    atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya kawasan tropis memiliki ozon yang rendah.

BAB III
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PENIPISAN LAPISAN OZON


3.1       Pencegahan dari Penipisan Lapisan Ozon
            Dalam memelihara lapisan ozon, seluruh masyarakat di dunia harus bertindak yaitu dengan cara :
1) Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang         mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung bumi (Bahan Perusak Ozon) dari sinar UV.
2) Menggunakan selalu produk-produk yang berlogo ramah ozon.
3) Menggunakan alat pemadam api yang tidak mengandung Haloncarbon.
4) Memeriksa dan merawat peralatan pendingin/pengatur suhu dan sistem pemadam api secara berkala untuk memastikan tidak adanya kebocoran BPO (CFC, HCFC atau Halon)
5) Memastikan bahwa CFC/HCFC/Halon yang ada di dalam sistem diambil kembali (recovery) dan didaur ulang (recycle) dalam proses perawatan dan perbaikan sistem pendingin atau pemadam api.
6) Mengirim CFC/HCFC/Halon yang sudah tidak terpakai ke fasilitas pengolahan BPO bekas seperti Halon Bank, Pusat Reklamasi CFC atau Pemusnahan BPO.
7) Mengganti alat-alat kebutuhan yang berpotensi menghasilkan zat-zat perusak ozon dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan misalnya pembangkit tenaga listrik dari sel surya, angin atau arus air terjun/turbin.
8) Diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam             program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan          lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak             lapisan ozon dengan cara mengadakan seminar “Save Our Earth”.
9) Tidak membakar hutan maupun menebang pohon-pohon secara liar.

3.2       Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon
3.3.1    Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon oleh Badan Dunia
Isu penipisan lapisan ozon telah dijadikan isu internasional oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Lingkungan Hidup, United Nations Environment Programme (UNEP) sejak tahun 1987. Atas permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua data dari penelitian pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.
            Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon, dengan ditandatanganinya Protokol Montreal pada tahun 1987, suatu perjanjian untuk perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1990 diumumkan pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden Amerika Serikat, George Bush.
Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, National Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.
            Perhatian negara-negara di dunia terhadap penipisan lapisan ozon sebenarnya sudah ada sebelum lahirnya Protokol Montreal. Yaitu dengan terciptanya kebijakan dalam perlindungan lapisan ozon pada tahun 1981 melalui keputusan UNEP Governing Council, merupakan kelompok kerja yang beranggotakan wakil dari beberapa negara. Kelompok kerja ini menyusun suatu konsep “Konvensi untuk Perlindungan Lapisan Ozon.”
            Sampai kemudian pada tahun 1985 dokumen ini dikenal dengan Konvensi Wina, yang berisikan tentang perlindungan terhadap lapisan ozon. Dokumen ini diadopsi oleh negara-negara Uni Eropa serta 21 negara lainnya di dunia. Konvensi Wina merupakan titik awal pergerakan dalam menyelamatkan lapisan ozon. Konvensi Wina merupakan landasan hukum pelaksanaan perlindungan lapisan ozon ditingkat internasional yang mensyaratkan seluruh negara pihak untuk bekerjasama  melaksanakan pengamatan, penelitian dan pertukaran informasi guna memperoleh pemahaman yang lebih baik dan mengkaji dampak kegiatan manusia terhadap lapisan ozon serta dampak penipisan lapisan ozon terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
            Tak lama setelah itu muncul Protokol Montreal pada tanggal 16 September 1987. Protokol Montreal memuat aturan pengawasan produksi, konsumsi dan perdagangan bahan-bahan perusak lapisan ozon. Dalam protokol tersebut tercantum jenis-jenis bahan kimia yang masuk dalam daftar pengawasan serta jadwal penghapusan masing-masing jenis BPO. Protokol Montreal kemudian mengalami penyempurnaan melalui penetapan Amandemen London (1989), Amandemen Kopenhagen (1992), Amandemen Montreal (1997) serta Amandemen Beijing (1999).

3.2.2    Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon oleh Indonesia           
            Pada tahun 1992, Indonesia meratifikasi Protokol Montreal dan Konvensi Wina melalui Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 1992 tentang Pengesahan Konvensi Wina dan Protokol Montreal. Dilakukannya hal ini sebagai bentuk upaya Indonesia dalam rangka perlindungan lapisan ozon.
            Aksi nyata yang dilakukan seperti penghapusan CFC sebagai salah satu Bahan Perusak Ozon (BPO) pada sektor manufaktur refrigrasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP). Kegiatan proyek dilaksanakan mulai tahun 2003 sampai 2007 dengan tujuan untuk menghapuskan penggunaan CFC pada industri yang memproduksi alat pendingin. Proyek ini merupakan pelaksanaan Konvensi Wina dan Protokol Montreal.
            

Jadwal penghapusan BPO yang berlaku bagi Indonesia adalah sebagai berikut :
Bahan Perusak Ozon
Jadwal Penghentian Impor
Halon
1998
TCA
1998
CTC
1998
CFC
2007
Methyl Bromida
2015
HCFC
2040

3.2.3    Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon oleh Masyarakat Dunia
            Salah satu upaya masyarakat dalam membantu upaya pemerintah untuk menanggulangi menipisnya lapisan ozon yaitu dengan cara penanaman tumbuhan dan pohon-pohon sekaligus melestarikannya.
            Karena dengan banyaknya pohon, maka banyak pula oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan atau pohon tersebut. Dengan banyaknya kandungan oksigen di udara bebas maka semakin banyak juga ozon yang terbentuk dan naik ke atmosfer. Sehingga membentuk lapisan ozon yang tebal dan stabil keberadaannya.

 BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1       Simpulan
            Lapisan Ozon adalah lapisan yang melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet dari matahari. Lapisan ini berada di lapisan stratosfer bumi yang terletak di sekitar 15-50 km di atas permukaan bumi. Seiring dengan berkembangnya zaman, penggunaan bahan-bahan yang mengandung Bahan Perusak Ozon (BPO) telah banyak digunakan oleh masyarakat dunia hingga sekarang. Sehingga menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon dengan terbentuknya lubang ozon.
            Oleh karena itu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan oleh semua masyarakat dunia untuk mengantisipasi kerusakan pada lapisan ozon. Tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat dunia untuk mencegah penipisan lapisan ozon diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon.
2) Mengganti alat-alat kebutuhan yang berpotensi menghasilkan zat-zat perusak ozon dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan.
3) Meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak lapisan ozon dengan cara mengadakan seminar-seminar dan penyuluhan secara rutin di berbagai organisasi masyarakat.

4.2       Saran
                Dari pembahasan, maka penulis memberikan saran-saran kepada pembaca agar peduli terhadap lapisan ozon dengan cara sebagai berikut.
1) Memperluas ilmu mengenai faktor penyebab dan dampak kerusakan lapisan ozon.
2) Berperan aktif dalam suatu seminar atau acara tentang penipisan lapisan ozon agar mengetahui bagaimana pencegahan dan penanggulangan lapisan ozon.
3) Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon.

 DAFTAR PUSTAKA
                                       
(23 Jul 2010)
            (13 Apr 2009)