BAB II
LAPISAN OZON
2.1 Definisi
dan Pembentukan Lapisan Ozon
Ozon ditemukan oleh Christian Friedrich
Schonbein pada tahun 1840. Ozon merupakan molekul yang terdiri atas
tiga atom oksigen yang dilambangkan dengan simbol O3. Meskipun ozon
bisa ditemukan dalam jumlah yang kecil di semua lapisan atmosfer, namun karena
adanya proses kimia dan radiasi, keberadaannya tidak terlalu signifikan. Hampir
sekitar 90 persen dari jumlah ozon yang ada di atmosfer berada pada lapisan
teratas yang dikenal dengan nama stratosfer, yang lokasinya sekitar 15-50 km di
atas permukaan bumi. Wilayah yang berisikan konsentrasi terbesar dari ozon ini
dinamakan sebagai lapisan ozon. Ozon terdiri
dari tiga molekul oksigen dan
amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui
percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan
membentuk suatu lapisan ozon pada
ketinggian 50 kilometer.
Ozon
(O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada
jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar
bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV
antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan
kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.
Ozon
amat mengkakis dan dipercayai sebagai bahan beracun
dan bahan cemar biasa. Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga
terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan
oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. Ozon di udara berfungsi
menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk
kesehatan kita semua. Itulah salah satu dari kegunaan lapisan ozon, dan masih
banyak lagi kegunaan lainnya.
Ozon
membentuk cairan berwarna biru tua pada suhu di bawah -112 C, dan cairan
berwarna biru tua gelap pada suhu di bawah -193 C. Selain itu mempunyai bau
yang keras, menusuk hidung serta terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat
arus eletrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi
eletromagnetik. Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat
permukaan tanah akan berbahaya dan bila terhisap dapat merusak paru-paru bahkan
mampu menyebabkan kematian.
Secara
alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet dari pancaran
sinar matahari. Pada tahun 1930, Chapman menjelaskan
pembentukan ozon secara alamiah. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet
dari pancaran sinar matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas.
Molekul
oksigen tersebut terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini dikenal
dengan nama photolysis. Lalu kedua atom oksigen tadi secara alamiah
bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, kemudian
terbentuklah ozon.
Reaksi Pembentukan Ozon
:
Sinar Ultra
Violet → O
─
O + O → O3
Ozon
yang terdapat pada lapisan stratosfer yang dikenal dengan nama lapisan ozon
adalah kumpulan ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah photolysis.
Lapisan ozon ini berada pada ketinggian 19 – 48 km (12 – 30 mil) di atas
permukaan bumi.
Selain terjadi proses pembentukan molekul ozon, secara
alamiah terjadi juga proses penguraian O3. Sinar ultraviolet yang
mempunyai energi tinggi dapat memutus ikatan rantai molekul ozon, sehingga
molekul ozon tersebut kembali menjadi atom oksigen bebas (O) dan molekul oksigen
(O2). Pada kondisi normal, tanpa adanya Bahan Perusak Ozon (BPO),
reaksi pembentukan dan penguraian molekul Ozon terjadi dalam keadaan seimbang
sehingga jumlah molekul Ozon di stratosfir relatif stabil.
Reaksi Penguraian Ozon
:
Sinar UV + O3 ===> O2 +
O
O + O3 ===> O2 +
O2
2O3 <===> 3O2
Saat
ini lapisan ozon terus mengalami penipisan karena banyak terdapatnya zat-zat
pencemar udara yang beredar di atmosfer. Zat- zat pencemar udara yang sangat
berperan dalam proses penipisan lapisan ozon dikenal dengan ODS (Ozone Depleting Substances)
diantaranya;Chlorofluorocarbons (CFCs),Hydrochlorofluorocarbons(HCFCs), Halons, Methyl Bromide, Carbon Tetrachloride,
dan Methyl Chloroform.
Zat-zat
perusak ozon tersebut sebagian besar digunakan sebagai bahan pendingin, foaming
agents, fire extinguishers pada pemadam kebakaran, pestisida, dan aerosol
propellants. Diantara zat-zat pencemar udara tadi, CFC merupakan aktor utama
penipisan lapisan ozon. CFC atau Freon banyak digunakan sebagai bahan
pendingin, antara lain digunakan pada air conditioner (AC) dan kulkas. Di
udara, CFC dan zat-zat ODS terdegradasi dengan sangat lambat. Bentuk utuh
mereka dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan mereka bergerak melampaui
Troposfer dan mencapai Stratosfer. Di Stratosfer, akibat intensitas sinar
ultraviolet matahari, mereka akan pecah dan melepaskan molekul chlorine dan
bromine. Kedua molekul ini terdapat pada zat-zat ODS dan merupakan unsur yang
dapat merusak lapisan ozon. Para peneliti memperkirakan satu atom chlorine
dapat merusak 100.000 molekul ozon.
2.2 Manfaat
Lapisan Ozon
Lapisan
Ozon sangat bermanfaat bagi segala kehidupan di bumi karena ia berfungsi
sebagai : Ozon didapati dengan banyaknya pada atas
stratosfera, dalam kawasan yang juga dikenali sebagai lapisan ozon. Cara
standard mengukur jumlah ozon di atmosfera ialah dengan menggunakan unit
Dobson. Ozon digunakan dalam perkilangan diukur dengan ppm (parts per million –
bahagian per sejuta) (sebagai contoh dedahan OSHA), dan peratus berat. Ozon
juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni air, pemutih,
dan salah satu unsur pembentuk plastik. Di sini ozon menapis cahaya lampau ungu
dari sinaran matahari yang berbahaya kepada kehidupan di bumi.
Secara semula, ozon berhasil
menolak atau menyaring cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan
membentuk satu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Manfaat lapisan ozon
sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk
melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk
UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya.
Radiasi UV dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer
yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua kehidupan. Dengan menyerap
radiasi UV-B sebelum ia sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi
dari efek radiasi yang merusak kehidupan. Ozon stratospheric juga memberi efek
pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia. Ozon digunakan dalam bidang pengobatan untuk
mengobati pasien dengan cara terawasi dan mempunyai penggunaan yang meluas
seperti di Jerman.
Di antaranya ialah untuk perawatan kulit terbakar.
Sedangkan
dalam perindustrian, ozon digunakan untuk:
·
mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan
(antiseptik),
·
menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit,
dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna),
·
membantu proses flokulasi (proses
pengabungan molekul untuk membantu penapis menghilangkan besi dan arsenik),
·
mencuci, dan memutihkan kain (dipaten),
·
membantu mewarnakan plastik,
2.3 Faktor
Penyebab Penipisan Lapisan Ozon
Berdasarkan
hasil penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi
UV-B ini semakin menipis. Hal ini disebabkan karena adanya zat-zat pencemar
udara yang merusak lapisan ozon. Zat-zat perusak ozon tersebut dikenal dengan
nama Bahan Perusak Ozon (BPO), contohnya yaitu :
1)
Chlorofluorocarbon (CFC) dan Hydrochlorofluorocarbons (HCFC).
CFC yang berlebihan
dikonsumsi oleh masyarakat modern dunia sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. CFC dapat melepaskan
atom Chlorine dan dapat merusak lapisan ozon. CFC
digunakan oleh masyarakat di dunia dengan cara yang tidak terkira banyaknya,
misalnya dengan penggunaan Freon pada alat AC, lemari es, dan alat pendingin
lainnya merupakan salah satu bentuk yang turut andil dalam
pengrusakan lapisan ozon, karena alat ini menggunakan CFC-11, CFC-12, CFC 114
dan HCFC-22 dalam proses kerjanya.
Catatan : Penentuan Rumus Kimia suatu CFC (Menggunakan Aturan 90)
Contoh :
CFC-11 (Nama Dagang : Freon-11 atau R-11)
CFC-11 : 11 + 90 = 101
101 merupakan 3 digit angka,
dimana :
Ø Digit Pertama menunjukkan jumlah atom Karbon (a)
Ø Digit Kedua menunjukkan jumlah atom Hidrogen (b)
Ø Digit Ketiga menunjukkan jumlah atom Fluorin (c)
Ø Menghitung jumlah atom klorin dengan Rumus (2.a + 2) -
b -c
Sehingga CFC-11
dengan jumlah atom karbon adalah 1, jumlah atom hidrogen adalah nol, jumlah
atom fluorin adalah 1, dan jumlah atom klorin (2.1 + 2 - 0 - 1 =3).
Jadi rumus kimia
CFC-11 adalah CFCl3. Artinya, ia memiliki 1 atom karbon, tidak
memiliki hidrogen, 1 atom fluorin, dan 3 atom klorin.
2) Penggunaan CFC-11, CFC-12 dan CFC-114 secara luas juga digunakan
pada produk dengan alat kerja penyemprot atau disebut aerosol spray seperti
kaleng semprot
untuk pengharum
ruangan, penyemprot rambut (hair spray), minya wangi/parfum,
insektisida, pembersih kaca (jendela), pembersih oven, produk-produk farmasi,
cat, minyak pelumas dan oli.
3) Penggunaan CFC-113 sebagai cairan pembersih (cleaning solvent)
pada proses pembuatan peralatan
elektronik, penghilangan lemak (degreasing) logam selama
proses fabrikasi. Selain itu CFC-113 digunakan
untuk dry-cleaning dan spot-cleaning pada
industri tekstil.
4) Haloncarbon yang digunakan dalam zat cair pemadam kebakaran (aerosol
fire extinguiser) sepertiMethyl Bromide, Carbon Tetrachloride,
dan Methyl Chloroform.
5) Penggunaan methyl
chloroform dan carbon tetrachloride sebagai bahan
pelarut (solvent).
6) Banyaknya
volume kendaraan yang ada di bumi sangan berakibat negatif pada lapisan ozon.
Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan dapat merusak lapisan ozon.
Semakin lama, volume kendaraan semakin banyak, semakin banyak pula gas karbon
monokida yang di keluarkan, bisa dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa
tahun kedepan bila volume kendaraan semakin hari semakin bertambah.
7) Penggundulan hutan secara besar-besaran sangat berakibat
buruk pada kualitas udara yang ada di bumi. Gas-gas karbon yang merusak lapisan
ozon tidak lagi diserap oleh tumbuhan. Sehingga apa lagi yang harus diandalkan
untuk menyerap gas-gas tersebut untuk membantu mengurangi kerusakan ozon dan
tentunya menghasilkan oksigen bagi makhluk hidup.
8) Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra
violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian
menunjukkan hasil tanaman seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan penurunan
karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan
mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga
merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada.
9) Pada hewan, Radiasi penuh ini juga dapat
mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah
plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut.
Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang
sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk mencegah
penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di dunia.
Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP (United Nation
Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang program
perlindungan lingkungan dan alam.
10) Asap yang dihasilkan oleh pabrik juga amat sangat
berpengaruh dalam memperparah kerusakan lapisan ozon. Sama hal nya seperti asap
kendaraan. Gas yang dikeluarkan dapat merusak lapisan ozon,amat mencemari
udara, belum lagi limbah cair dan limbah padat yang dihasilkan pabrik, dapat
merusak lingkungan.
2.4 Mekanisme
Penipisan Lapisan Ozon
Pada
lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung khlorin
atau bromin yang dihasilkan oleh zat/bahan perusak ozon seperti CFC dan Haloncarbon yang
akan menghasilkan radikal khlor dan brom. Radikal-radikal khlorin dan bromin
kemudian melalui reaksi berantai memecahkan ikatan gas-gas lain di atmosfer,
termasuk ozon. Molekul-molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal
oksigen. Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di
stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung khlor dan brom perusakan
lapisan ozon semakin parah.
Dalam
waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer
(10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV dan
membebaskan atom Chlorine. Bahan kimia ini menipiskan lapisan ozon
dengan bertindak sebagai katalis dalam suatu reaksi kimia yang merubah ozon (O3)
menjadi oksigen (O2). Reaksi ini dipercepat dengan adanya
kristal-kristal es di stratosfer yang merupakan salah satu dari sumber bagi
kerugian besar ozon di Antartika. Karena CFC bertindak sebagai katalis, maka
mereka tidak dikonsumsi dalam reaksi yang merubah ozon menjadi oksigen, tetapi
tetap ada di stratosfer dan terus menerus merusak ozon selama bertahun-tahun.
Menurut
hasil penelitian, satu atom Cl dapat menguraikan sampai 100.000 senyawa ozon
dan bertahan sampai 40-150 tahun di atmosfer. Padahal stratosfer hanya bisa
menyerap sejumlah atom klorin, sehingga pada akhirnya meskipun penggunaan CFC
ditekan, jumlah yang ada dalam atmosfer masih cukup besar dan perlu waktu yang
sangat lama untuk diserap.
2.4.1 Reaksi
Penipisan Ozon Stratosfer karena CFC
Fotodisosiasi
CFC :
CFCl3 + UV ==> CFCl2 + Cl
Reaksi
dengan O3 :
O3 +
Cl ==> ClO + O2
ClO
+ O ==> Cl + O2
Hasil
:
O3 +
O ==> 2O2
2.4.2 Reaksi
Perusakan Ozon oleh Bromin
Senyawa Bromine dipecah oleh sinar UV sehingga
melepaskan Bromin, dan meng-katalisa perusakan Ozon :
O3 +
Br ==> BrO + O2
BrO
+ O ==> Br + O2
Hasil
:
O3 +
O ==> 2O2
2.5 Dampak
Penipisan Lapisan Ozon
Apabila
lapisan ozon semakin tipis, praktis akan mengakibatkan beberapa hal sebagai
berikut :
1) Lapisan ozon akan membentuk lubang sehingga makin banyaknya sinar UV
yang mencapai bumi, karena untuk tiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan
terjadi kenaikkan radiasi UV sebesar 20 persen. Hal ini sangat berbahaya
terhadap kelangsungan makhluk hidup di bumi. Sinar ultraviolet dalam jumlah
banyak dapat menyebabkan :
a. Kanker kulit
pada manusia
b. Penyakit
katarak pada mata manusia
c. Rusaknya
sistem imunisasi tubuh
d. Perusakan
genetik atau sel-sel hidup pada manusia dan hewan
e. Kehidupan laut, ekosistem, dan hutan pun akan terganggu bila volume
sinar ultra ungu melebihi batas normal
f. Menurunkan produktifitas pertanian.
g. Dengan banyaknya radiasi gelombang pendek UV-B maka akan memicu
reaksi kimiawi di atmosfer bawah, yang dapat
mengakibatkan penambahan jumlah reaksi fotokimia
yang menghasilkan asap beracun, terjadinya hujan asam dan berakibat naiknya
gangguan saluran pernapasan pada manusia.
2) Gunung-gunung es di kutub utara akan mencair yang mengakibatkan
naiknya permukaan air laut dunia. Sehingga lambat laun daratan di bumi pun akan
tenggelam
3) Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada
pemanasan bumi yang sering
disebut sebagai “Global Warming”. Sebagian besar ozon stratosfer dihasilkan di kawasan
tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala besar
putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi.
Umumnya kawasan tropis memiliki ozon yang rendah.
BAB III
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PENIPISAN LAPISAN OZON
3.1 Pencegahan
dari Penipisan Lapisan Ozon
Dalam
memelihara lapisan ozon, seluruh masyarakat di dunia harus bertindak yaitu
dengan cara :
1) Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga
yang mengandung zat-zat
yang dapat merusak lapisan pelindung bumi (Bahan Perusak Ozon) dari sinar UV.
2) Menggunakan selalu produk-produk yang berlogo
ramah ozon.
3) Menggunakan
alat pemadam api yang tidak mengandung Haloncarbon.
4) Memeriksa dan merawat peralatan pendingin/pengatur suhu dan sistem
pemadam api secara berkala untuk memastikan tidak adanya kebocoran BPO (CFC,
HCFC atau Halon)
5) Memastikan bahwa CFC/HCFC/Halon yang ada di dalam sistem diambil
kembali (recovery) dan didaur ulang (recycle) dalam proses
perawatan dan perbaikan sistem pendingin atau pemadam api.
6) Mengirim CFC/HCFC/Halon yang sudah tidak terpakai ke fasilitas
pengolahan BPO bekas seperti Halon Bank, Pusat Reklamasi CFC atau Pemusnahan
BPO.
7) Mengganti alat-alat kebutuhan yang berpotensi menghasilkan zat-zat perusak
ozon dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan misalnya pembangkit
tenaga listrik dari sel surya, angin atau arus air terjun/turbin.
8) Diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif
masyarakat
dalam program
perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan
penipisan lapisan
ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak
merusak lapisan
ozon dengan cara mengadakan seminar “Save Our Earth”.
9) Tidak membakar hutan maupun menebang pohon-pohon
secara liar.
3.2 Penanggulangan
Penipisan Lapisan Ozon
3.3.1 Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon oleh
Badan Dunia
Isu penipisan lapisan ozon telah dijadikan isu internasional oleh Badan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Lingkungan Hidup, United Nations
Environment Programme (UNEP) sejak tahun 1987. Atas permintaan “United
Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan
Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam
jangka panjang. Semua data dari penelitian pemantauan di seluruh dunia
diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada
masyarakat ilmiah internasional.
Pada
tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap
lapisan ozon, dengan ditandatanganinya Protokol Montreal pada tahun 1987, suatu
perjanjian untuk perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian
diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1990
diumumkan pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak diusulkan oleh
Komunitas Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh
Presiden Amerika Serikat, George Bush.
Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, National
Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan Satelit
Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini mengorbit pada ketinggian 600
km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian dan
menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.
Perhatian
negara-negara di dunia terhadap penipisan lapisan ozon sebenarnya sudah ada
sebelum lahirnya Protokol Montreal. Yaitu dengan terciptanya kebijakan dalam
perlindungan lapisan ozon pada tahun 1981 melalui keputusan UNEP Governing
Council, merupakan kelompok kerja yang beranggotakan wakil dari beberapa
negara. Kelompok kerja ini menyusun suatu konsep “Konvensi untuk Perlindungan
Lapisan Ozon.”
Sampai
kemudian pada tahun 1985 dokumen ini dikenal dengan Konvensi Wina, yang
berisikan tentang perlindungan terhadap lapisan ozon. Dokumen ini diadopsi oleh
negara-negara Uni Eropa serta 21 negara lainnya di dunia. Konvensi Wina
merupakan titik awal pergerakan dalam menyelamatkan lapisan ozon. Konvensi Wina
merupakan landasan hukum pelaksanaan perlindungan lapisan ozon ditingkat
internasional yang mensyaratkan seluruh negara pihak untuk
bekerjasama melaksanakan pengamatan, penelitian dan pertukaran informasi
guna memperoleh pemahaman yang lebih baik dan mengkaji dampak kegiatan manusia
terhadap lapisan ozon serta dampak penipisan lapisan ozon terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan.
Tak
lama setelah itu muncul Protokol Montreal pada tanggal 16 September 1987.
Protokol Montreal memuat aturan pengawasan produksi, konsumsi dan perdagangan
bahan-bahan perusak lapisan ozon. Dalam protokol tersebut tercantum jenis-jenis
bahan kimia yang masuk dalam daftar pengawasan serta jadwal penghapusan masing-masing
jenis BPO. Protokol Montreal kemudian mengalami penyempurnaan melalui penetapan
Amandemen London (1989), Amandemen Kopenhagen (1992), Amandemen Montreal (1997)
serta Amandemen Beijing (1999).
3.2.2 Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon oleh
Indonesia
Pada
tahun 1992, Indonesia meratifikasi Protokol Montreal dan Konvensi Wina melalui
Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 1992 tentang Pengesahan Konvensi Wina dan
Protokol Montreal. Dilakukannya hal ini sebagai bentuk upaya Indonesia dalam
rangka perlindungan lapisan ozon.
Aksi
nyata yang dilakukan seperti penghapusan CFC sebagai salah satu Bahan Perusak
Ozon (BPO) pada sektor manufaktur refrigrasi yang dilaksanakan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup bekerjasama dengan United Nations Development Programme
(UNDP). Kegiatan proyek dilaksanakan mulai tahun 2003 sampai 2007 dengan tujuan
untuk menghapuskan penggunaan CFC pada industri yang memproduksi alat
pendingin. Proyek ini merupakan pelaksanaan Konvensi Wina dan Protokol Montreal.
Jadwal penghapusan
BPO yang berlaku bagi Indonesia adalah sebagai berikut :
|
3.2.3 Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon oleh
Masyarakat Dunia
Salah
satu upaya masyarakat dalam membantu upaya pemerintah untuk menanggulangi
menipisnya lapisan ozon yaitu dengan cara penanaman tumbuhan dan pohon-pohon
sekaligus melestarikannya.
Karena
dengan banyaknya pohon, maka banyak pula oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan
atau pohon tersebut. Dengan banyaknya kandungan oksigen di udara bebas maka
semakin banyak juga ozon yang terbentuk dan naik ke atmosfer. Sehingga
membentuk lapisan ozon yang tebal dan stabil keberadaannya.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Lapisan Ozon adalah lapisan yang melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet dari matahari. Lapisan ini berada di lapisan stratosfer bumi yang
terletak di sekitar 15-50 km di atas permukaan bumi. Seiring dengan
berkembangnya zaman, penggunaan bahan-bahan yang mengandung Bahan Perusak Ozon
(BPO) telah banyak digunakan oleh masyarakat dunia hingga sekarang. Sehingga
menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon dengan terbentuknya lubang ozon.
Oleh
karena itu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan oleh semua masyarakat
dunia untuk mengantisipasi kerusakan pada lapisan ozon. Tindakan yang dapat
dilakukan oleh masyarakat dunia untuk mencegah penipisan lapisan ozon
diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga
yang mengandung
zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon.
2) Mengganti alat-alat kebutuhan yang berpotensi menghasilkan zat-zat perusak
ozon dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan.
3) Meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program
perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan lapisan
ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak
lapisan ozon dengan cara mengadakan seminar-seminar dan penyuluhan
secara rutin di berbagai organisasi masyarakat.
4.2 Saran
Dari pembahasan, maka penulis memberikan saran-saran
kepada pembaca agar peduli terhadap lapisan ozon dengan cara
sebagai berikut.
1) Memperluas ilmu mengenai faktor
penyebab dan dampak kerusakan
lapisan ozon.
2) Berperan aktif dalam suatu
seminar atau acara tentang penipisan lapisan ozon agar mengetahui bagaimana
pencegahan dan penanggulangan lapisan ozon.
3) Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk
rumah tangga
yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon.
DAFTAR PUSTAKA
(23 Jul 2010)
(13 Apr 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar